Rabu, 02 Juli 2014

GOD SIGN (PERTANDA DARI ALLAH)

  No comments    
God Sign (Tanda dari Tuhan). 

Bismillahirrahmanirrahim. 
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Selalu memberikan pertanda bagi seseorang (hamba) yang meminta kepadanya.
sedikit bercerita siang tadi, sempat membuka Youtube mengenai tausiyah. Di list ada tausiyah dari beberapa ustadz seperti dari Aa gym dan yusuf mansyur. Pilihan yang membuat saya tertarik mengenai #menjemput jodoh oleh ustadz Yusuf mansyur. Saya dengarkan dengan seksama terkait tausiyah tersebut. Ada hal yang beliau sampaikan terkait God Sign. Oia saya disini bukan untuk bercerita terkait Jodoh namun God Sign itu sendiri. Karena ini terkait pengalaman saya tadi malam pulang menuju Rumah di Jakarta. 
Kita sebagai Manusia kadang merasa atau tidak, Allah sering memberikan pertanda baik itu sadar kita sadari, ataupun tidak. Baru pertama kali kemarin pulang dari Bogor menuju Jakarta naik kereta jam 7 malam, malah hampir jam setengah 8. Biasanya kalau pulang minimal jam 5 sore sudah di kereta. Orang tua melarang pulang ke rumah sekitar jam segitu karena sampai rumah lewat dari jam 9 malam, apalagi sendirian. Ayah terutama yang melarang, lebih baik pulang setelah subuh. Namun sudah janji kepada Ibu dan adik kalau akan pulang hari Jumat. Di Angkutan umum Alhamdulillah bertemu dengan teman saat masa Tingkat persiapan bersama yang ingin pulang ke rumah di daerah Citayam. Sesampainya di stasiun kereta sudah hampir jam 7, kami memutuskan untuk sholat magrib di mushola dengan segera takut tidak sempat. Sebelum sholat ku dengar suara dari petugas informasi bahwa kereta menuju Jakarta kota akan di berangkatkan, namun aku pun sudah bersiap untuk sholat di mushola wanita dengan temanku, tidak mungkin aku mengejar kereta tersebut, walaupun dibenak fikiran aku, aku ingin sekali naik kereta itu agar tidak terlalu malam sampai rumah. Tetapi hatiku berkata Ada Allah bersamamu, dahulukanlah Dia, maka Allah akan memudahkan urusanmu. Setelah sholat kereta menuju tanah abang akan berangkat, karena temanku di Citayam aku menyuruhnya agar dia naik saja ke kereta duluan, awalnya memang teman ku khawatir kepadaku yang menunggu kereta lebih lama. Namun aku meyakinkan aku tidak apa-apa, saat kereta temanku berangkat, kereta menuju jakarta kotapun tiba. Aku pun menaikkinya dan duduk di gerbong wanita pertama. Aku duduk sendirian cukup lama dan di sana banyak satpam pria, aku sendiri sebenarnya takut bukan maksud berpersepsi buruk kepada mereka, namun aku pun harus menjaga diri, melihat dan mendengar banyak kejadian lewat berita terkait hal hal yang tidak baik. Ku buka handphone dan membaca Al-quran, agar hati tenang dan meminta lindungan Allah dari hal buruk. Sedikit demi sedikit penumpang pun datang dan memenuhi gerbong tempatku berada. Alhamdulillah ku ucap dalam hati, tidak sendiri dan satpam penjaga kereta pun sudah berpencar. Karena kereta sempat berhenti agak lama akhirnya sampai juga sekitar jam 21.30 di kota, di jalan sudah sepi ku cari cari angkot yang menuju terminal dekat rumah, sekalinya ada Pak supirnya bilang "udah engga narik de, coba di belakang de, di belakang". Aku berjalan ke belakang mencari angkot yang mau menarik penumpang, alhamdulillah ada, aku pun naik dan duduk seorang diri. Akhirnya penumpang pun naik dan itu semua pria.. Cuma bisa berdoa lagi semoga Allah melindungiku. "Hasbunallah wa ni`mal wakil" ku baca terus di dalam hati, aku minta kepada Allah agar ada setidaknya satu penumpang wanita, alhamdulillah ada satu penumpang wanita yang naik dengan kedua teman laki-lakinya, hampir menuju terminal seorang Bapak separuh baya menegurku, "adik dari mana? Dari depok mau kemana?.." Bukan pak jawab saya, saya dari Bogor mau pulang kebetulan rumah saya di Jakarta. " "kenapa pulangnya malam, mana sendirian?" Tanya bapak tersebut. Kebetulan tadi masih ada yang saya urus Pak, 
"masih kuliah yah S1 atau S2? Alhamdulilah S1 tingkat akhir pak. Owh Ipb yah?
Iya pak..jawabku..
Tidak ada fikiran apun di dalam diri, aku kepada bapak tersebut, karena saya lihat beliau baik.
Bapak tersebut berkata "saya dari tadi memperhatikan adik, bukan apa apa, dari tadi saya lihat adik dari kereta sendirian terus naik angkot pun sendirian. Dan alhamdulillah. Bertemu adik lagi Mana sudah malam, saya menjaga adik takut adik kenapa napa di angkot ini kan isinya laki laki semua, saya dengan anak saya mau menjemput omnya (adik saya) yang baru datang dari makasar, saya mau jemput janjian di jakarta.. 
Aku pun terhentak kaget sebenarnya subhanallah.. saat aku meminta Allah melindungiku, Allah memberikannya lewat Bapak tersebut dengan anaknya. Sesampainya di terminal aku dan Bapak tersebut dengan anaknya berpamitan. Terakhir Bapak tersebut berkata. Sabar dan selalu ingat Allah semoga selalu dilindungi..Assalamualaikum, de.. Bapak dan anak bapak duluan. Waalaikum salaaam jawabku. Aku pun berlari melihat ayah yang sudah menjemput ku, dan aku tidak melihat bapak dan anaknya itu lagi. Apa kaitannya dari cerita saya dengan tanda dari Allah

CINTA DALAM DIAMKU

  No comments    
categories: 
Haruskah kau tahu jika aku mencintaimu?
KU RASA TIDAK!

Karena cinta itu tak bisa terungkap agar bisa terlihat. . .
Ia hanya bisa dirasa dalam hati. . .
Bukan aku tak berani mengurai,
Tapi aku takut salah dalam menempatkannya. . .
Karena apa yang menurutku baik,belum tentu baik menurut-Nya. . .
Aku ingin yang terbaik untuk Robb ku. . .


Sebenarnya. . .
Acuhku bukan berarti mengabaikanmu. . .
Diamku bukan berarti tak mengingatmu. . .
Karena aku pun insan biasa.


Ada perasaan. . .
Ada keinginan. . .
Ada harapan. . .
Namun aku merasa diri belum pantas untuk itu. . .
Biar rasa ini tercipta,
Kusimpan disudut hati. . .
Hanya Alloh saja yang tahu,
Ku terbangkan sayap angan ke angkasa disertai tadahan tangan,
Agar nafsu tak menyeretku inginkan cinta,
akan kucari namamu di sepertiga malamku. . .
Aku harap kaulah yang tertulis di Lauhul Mahfudz untukku. . .
Jikapun bukan. . .
Aku percaya takdir-Nya adalah yang Terbaik.


kutitipkan CINTA ini padaNya
karena HATI ini milikNya
( Izinkan Aku Menikah Tanpa Pacaran )



Mit Leber ich

  No comments    
Malam ini, coba ku renungi apa yang sebenarnya ku rasakan. Ku mendengar suara detak jantungku di sepinya malam yang biasanya tak seperti ini.

Tahukah Engkau tentang Bintang...
Yang Kala Sinarnya Terpancar Di Pekat Malam ..
Tahukah Engkau tentang alunan Syahdu 
Nyanyian alam dipagi hari itu
Yang Kala Ia mendayu seru, rasa damai, mennyentuh Kalbu
Tahukah Engkau tentang rasa yang belum saatnya terkuak
Karena penjagaan suci dari yang memiliki Hati 
Dan Tahukah Engkau saat, ketika merah jambu hadir
Dia yang memiliki pun kadang harus kuat menahan .

Mungkin ini sedikit sirat rasa hati yang aku rasa, sekuat hati menjaga hati sampai bertemu dengan yang Diri-Nya pilihkan untuk aku.

Sesuatu rasa yang selalu hadir, dalam penjagaan ku untuk yang benar-benar hatinya menjaga juga.
Karena dalam memaknai rasa itu, aku tak ingin salah.

Semoga selalu dalam lindungan Allah.