Rabu, 17 Juni 2015

KAMU DAN AKU ANTARA LONDON DAN JAKARTA

  No comments    
categories: 

KAMU DAN AKU
ANTARA LONDON DAN JAKARTA
(“Who never know when true love come to someone, just follow your heart”)


Adeeva Afsheen Munirah : menyenangkan seperti bintang di langit terang
Riyad Safaraz Akma: Anak laki-laki terhormat di taman syurga

Hari yang melelahkan untuk Deva, seharian harus menunggu antrian panggilan interview di salah satu stasiun televisi swasta untuk menjadi seorang reporter. Setelah selesai interview, Deva harus 2 kali mengganti bus karena bus yang dia tumpangi mengalami masalah. Di rumah Deva langsung pergi ke kamarnya untuk merebahkan tubuhnya.
“ Assalammualaikum.. ibu, ayah... Deva pulang...” (sambil mengetuk pintu beberapa kali)
“Aiiish udah jam setengah sebelas malam aaah sudah larut, pasti udah pada tidur... untung ada kunci cadangan (Deva membuka tas dan mencari-cari kunci cadangan miliknya). Sadar karena sudah larut malam dan takut mengganggu orang tuanya yang mungkin sudah tidur, Deva mengambil kunci cadangan di tas ransel biru miliknya.
“Tadaaaaa...beruntung bawa kunci cadangan, kalau engga benar-benar hari yang menguraas hati hari ini” diciumnya kunci itu, kemudian Deva membuka pintu dan masuk kerumah, tak lupa pintu rumahnya dikunci kembali.
“Go...go.. my sweet bedroom...” Deva masuk ke kamarnya, Deva langsung saja loncat ke kasur dan merebahkan tubuhnya di kasur biru miliknya.
Melelahkan sekali hari ini, udah berusaha dateng pagi pagi pun, ada aja halangan.. mmmm....dari naik ojek bang maman, tiba-tiba ban bocor jadi harus naik bus, kejebak macet gara-gara ada yang tabrakan, sampai sana walaupun masih pagi dapat antrian ke 250 dan masih ikut beberapa tes sebelum wawancara, pulang ke rumah busnya juga bermasalah.. Ya Allah..ya Tuhan, bersyukur aja, alhamdulillah sudah sampai kamar, mau meregangkan otot dulu sebentar, sebelum mandi dan sholat Isya.”
Sambil beristirahat sebentar Deva melamun sambil berdoa,
“semoga aja diterima.., berharap banyak, menjadi reporter merupakan salah satu mimpi aku dan aku berharap dari sini bertemu seseorang yang aku kagumi saat melihatnya di TV sebagai news anchor dan reporter,..ohh Riyad Safaraz salah satu orang yang membuat ku termotivasi,
walaupun kita belum pernah bertemu namun saat melihat kamu membawakan berita aku mengagumimu,
aaah..jadi berharap lebih bisa bertemu sama dia!.. mmmm udah ahh.mengkhayal melulu..mau mandi terus solat..habis itu makan, dan tidur...” Deva dengan sigap bangun dari kasurnya dan langsung ke kamar mandinya




Hello London!
Deva sampai dengan selamat di Bandara...., here London... OMG is so much fun!! Really oh my good..AMAZING!
Deva bersama rombonganya sampai di stasiun setelah itu mereka menuju penginapan.
Tidak sabar, Deva dan rekan-rekannya berjalan mengitari jalan di dekat penginapan mereka.
Deva bersama Tania, Fahrani, Yudi dan Ciko bersama-sama berjalan sambil tak lupa mengabadikan momen denganberfoto-foto, mereka berlima berteman dengan baik karena Deva, Yudi dan Fahrani teman sejak dibangku SMP sedangkan Tania merupukan istri Yudi, Ciko sendiri merupakan tunangan dari Fahrani.
Tania berjalan berdua dengan Yudi, Fahrani bersama dengan Ciko dan Deva berjalan dibelakang mereka berempat
“Haa, (Deva yang menghela nafas).. sepertinya hanya aku yang sendiri tapi ya sudahlah.. sudah sampai disini.. engga boleh disia-siakan kesempatan berharga!. Tanpa sadar Yudi, Tania, Ciko dan Fahrani meninggalkan Deva yang masih jalan di belakang sambil menggunakan kamera DSLR kesayangannya memfoto bangunan dan momen-momen bagus yang dia dapatkan Subhanallah keren banget! Ya Allah alhamdulillah bersyukur sekali aku bosa kesini. Deva tiba-tiba sadar kalau tertinggal jauh dengan 4 orang temannya, Deva mengeluarkan handphone-nya di dalam coat putih yang ia gunakan
“aduh..mana lupa jalan ke penginapan lagi, mereka kemana sih, kok aku ditinggal gitu aja”
Sambil mengetik pesan di hapenya, kemudian mencari nomor salah satu temannya, Deva berusaha menelpon, Deva yang panik tidak sadar kalau ada orang yang berjalan di dapannya.
Mereka berdua pun bertabrakan dan menjatuhkan handphone masing-masing.
Diambilnya handphone yang terjatuh oleh laki-laki tersebut dan diberikan kepada Deva, dan laki-laki tersebut mengambil handphonenya yang terjatuh.
“I’m sorry, i didn’t on purpose”.. Deva meminta maaf kepada seorang pria di depannya yang menggunakan kacamata dan topi berwarna hitam.
“Thank you very much sir, but i have to go, thank you thank you”..
Deva kemudian pergi meninggalkan pria tersebut,
Pria tersebut hanya diam kemudian berbalik, melihat Deva yang berlalu dari hadapannya.. di perjalanan seketika Deva terdiam, seperti pernah mengenal atau pernah melihatnya, namun Deva lupa dimana ia pernah melihat pria tersebut.
“Aduh mereka dimana sih..apa sudah balik di penginapan, aku balik kepenginapan aja deh kalau gitu, ya ampun.. aku kan lupa jalan!.. ok be calm Dev, kamu bisa mengatasinya.. yang harus ku lakukan hanya bertanya jalan ke penginapan kepada orang-orang disini.. Ya that’s it!
Wah ada ibu penjual bunga, aku coba tanya deh...
“Sorry Mam, have a second time, i just wanna ask you, do you know where is London Hotel?”
“Sure.. dear, you just have to walk from here.. until brandon cafe, is not far, just 4 buiding from here, and you turn right until miranda barber shop and turn right again 3 building from there, you turn left and you can see Londo Hotel.”
“Ok, thanks a lot mam, and i want buy one bucket rose flower”
“You’re welcome dear..”
“this is one bucket rose flower, and see you again, becareful dear”

Dibagian lain yudi, tania, ciko dan fahrani.. panik mencari Deva, akhirnya mereka memutuskan menelpon Deva untuk bertanya deva dimana, namun tidak diangkat, Fahrani mengirim pesan, Dev.. kamu dimana? Apa sudah di penginapan?.. tolong balas pesannya yah, please jangan marah..maafin kami yang tidak sar meninggalkanmu di jalan.
Mereka berempat kembali ke penginapan, berharap Deva ada di sana.

Disisi lain Handphone Deva berbunyi, namun ternyata bukan Deva yang ingin mengangkatnya tetapi seorang pria bertopi dan berkacamata yang melihat handphone Deva.
“Ya Ampun.. sepertinya Hp ku tertukar dengan perempuan tadi”
Pria tersebut melihat ada sms di HP Deva dari my best friend fahrani
“Dev.. kamu dimana? Apa sudah di penginapan?.. tolong balas pesannya yah, please jangan marah.. maafin kami yang tidak sar meninggalkanmu di jalan.”
“Sepertinya dia dari Indonesia. Aku harus mengembalikan handphone ini” kata pria tersebut di dalam hatinya.
“Aku baru sadar ternyata wallpapernya kenapa wajahku yah?, dari mana perempuan tadi dapat foto aku?” pria tersebut senyum-senyum sendiri

Sesampainya di penginapan, mereka berempat bertemu dengan Deva di Lobby
“Alhamdulillah..akhirnya ketemu juga sama kamu dev..”
“hei kalian!... dari mana saja, keasyikan sama pasangan masing-masing, aku yang sendirian kalian tinggal..
“maaf maaf banget kita engga bakal ngulangin lagi.. pokoknya kita habiskan seminggu ini dengan bersenang-senang”..
“Dev, tadi aku telpon kok engga diangkat, sms juga engga dibalas”
“masa sih fah?.. engga ada tuh, coba aku lihat dulu yah..”
“Oh my god, ya Ampun...!”
“kenapa Dev?”
“Sepertinya HP ku tertukar saat tadi jatuh bertabrakan dengan seorang pria di jalan”
“Aduh gymna dong?”




 

0 komentar:

Posting Komentar