KAMU DAN AKU
ANTARA LONDON DAN JAKARTA
(“Who never know when true love come to someone,
just follow your heart”)
Adeeva Afsheen Munirah : menyenangkan seperti bintang di
langit terang
Riyad Safaraz Akma: Anak laki-laki terhormat di taman
syurga
Hari
yang melelahkan untuk Deva, seharian harus menunggu antrian panggilan interview
di salah satu stasiun televisi swasta untuk menjadi seorang reporter. Setelah
selesai interview, Deva harus 2 kali mengganti bus karena bus yang dia tumpangi
mengalami masalah. Di rumah Deva langsung pergi ke kamarnya untuk merebahkan
tubuhnya.
“ Assalammualaikum..
ibu, ayah... Deva pulang...” (sambil mengetuk pintu beberapa kali)
“Aiiish udah
jam setengah sebelas malam aaah sudah larut, pasti udah pada tidur... untung
ada kunci cadangan (Deva membuka tas dan mencari-cari kunci cadangan miliknya).
Sadar karena sudah larut malam dan takut mengganggu orang tuanya yang mungkin
sudah tidur, Deva mengambil kunci cadangan di tas ransel biru miliknya.
“Tadaaaaa...beruntung
bawa kunci cadangan, kalau engga benar-benar hari yang menguraas hati hari ini”
diciumnya kunci itu, kemudian Deva membuka pintu dan masuk kerumah, tak lupa
pintu rumahnya dikunci kembali.
“Go...go.. my
sweet bedroom...” Deva masuk ke kamarnya, Deva langsung saja loncat ke kasur
dan merebahkan tubuhnya di kasur biru miliknya.
Melelahkan
sekali hari ini, udah berusaha dateng pagi pagi pun, ada aja halangan..
mmmm....dari naik ojek bang maman, tiba-tiba ban bocor jadi harus naik bus,
kejebak macet gara-gara ada yang tabrakan, sampai sana walaupun masih pagi
dapat antrian ke 250 dan masih ikut beberapa tes sebelum wawancara, pulang ke
rumah busnya juga bermasalah.. Ya Allah..ya Tuhan, bersyukur aja, alhamdulillah
sudah sampai kamar, mau meregangkan otot dulu sebentar, sebelum mandi dan
sholat Isya.”
Sambil
beristirahat sebentar Deva melamun sambil berdoa,
“semoga aja
diterima.., berharap banyak, menjadi reporter merupakan salah satu mimpi aku
dan aku berharap dari sini bertemu seseorang yang aku kagumi saat melihatnya di
TV sebagai news anchor dan reporter,..ohh Riyad Safaraz salah satu orang yang
membuat ku termotivasi,
walaupun kita
belum pernah bertemu namun saat melihat kamu membawakan berita aku mengagumimu,
aaah..jadi
berharap lebih bisa bertemu sama dia!.. mmmm udah ahh.mengkhayal melulu..mau
mandi terus solat..habis itu makan, dan tidur...” Deva dengan sigap bangun dari
kasurnya dan langsung ke kamar mandinya
Hello London!
Deva sampai
dengan selamat di Bandara...., here London... OMG is so much fun!! Really oh my
good..AMAZING!
Deva bersama
rombonganya sampai di stasiun setelah itu mereka menuju penginapan.
Tidak sabar, Deva
dan rekan-rekannya berjalan mengitari jalan di dekat penginapan mereka.
Deva bersama
Tania, Fahrani, Yudi dan Ciko bersama-sama berjalan sambil tak lupa
mengabadikan momen denganberfoto-foto, mereka berlima berteman dengan baik
karena Deva, Yudi dan Fahrani teman sejak dibangku SMP sedangkan Tania
merupukan istri Yudi, Ciko sendiri merupakan tunangan dari Fahrani.
Tania
berjalan berdua dengan Yudi, Fahrani bersama dengan Ciko dan Deva berjalan
dibelakang mereka berempat
“Haa, (Deva
yang menghela nafas).. sepertinya hanya aku yang sendiri tapi ya sudahlah..
sudah sampai disini.. engga boleh disia-siakan kesempatan berharga!. Tanpa
sadar Yudi, Tania, Ciko dan Fahrani meninggalkan Deva yang masih jalan di
belakang sambil menggunakan kamera DSLR kesayangannya memfoto bangunan dan
momen-momen bagus yang dia dapatkan Subhanallah keren banget! Ya Allah
alhamdulillah bersyukur sekali aku bosa kesini. Deva tiba-tiba sadar kalau
tertinggal jauh dengan 4 orang temannya, Deva mengeluarkan handphone-nya di
dalam coat putih yang ia gunakan
“aduh..mana
lupa jalan ke penginapan lagi, mereka kemana sih, kok aku ditinggal gitu aja”
Sambil
mengetik pesan di hapenya, kemudian mencari nomor salah satu temannya, Deva
berusaha menelpon, Deva yang panik tidak sadar kalau ada orang yang berjalan di
dapannya.
Mereka berdua
pun bertabrakan dan menjatuhkan handphone masing-masing.
Diambilnya
handphone yang terjatuh oleh laki-laki tersebut dan diberikan kepada Deva, dan
laki-laki tersebut mengambil handphonenya yang terjatuh.
“I’m sorry, i
didn’t on purpose”.. Deva meminta maaf kepada seorang pria di depannya yang
menggunakan kacamata dan topi berwarna hitam.
“Thank you
very much sir, but i have to go, thank you thank you”..
Deva kemudian
pergi meninggalkan pria tersebut,
Pria tersebut
hanya diam kemudian berbalik, melihat Deva yang berlalu dari hadapannya.. di
perjalanan seketika Deva terdiam, seperti pernah mengenal atau pernah
melihatnya, namun Deva lupa dimana ia pernah melihat pria tersebut.
“Aduh mereka
dimana sih..apa sudah balik di penginapan, aku balik kepenginapan aja deh kalau
gitu, ya ampun.. aku kan lupa jalan!.. ok be calm Dev, kamu bisa mengatasinya..
yang harus ku lakukan hanya bertanya jalan ke penginapan kepada orang-orang
disini.. Ya that’s it!
Wah ada ibu
penjual bunga, aku coba tanya deh...
“Sorry Mam,
have a second time, i just wanna ask you, do you know where is London Hotel?”
“Sure.. dear,
you just have to walk from here.. until brandon cafe, is not far, just 4
buiding from here, and you turn right until miranda barber shop and turn right
again 3 building from there, you turn left and you can see Londo Hotel.”
“Ok, thanks a
lot mam, and i want buy one bucket rose flower”
“You’re
welcome dear..”
“this is one
bucket rose flower, and see you again, becareful dear”
Dibagian lain
yudi, tania, ciko dan fahrani.. panik mencari Deva, akhirnya mereka memutuskan
menelpon Deva untuk bertanya deva dimana, namun tidak diangkat, Fahrani
mengirim pesan, Dev.. kamu dimana? Apa sudah di penginapan?.. tolong balas
pesannya yah, please jangan marah..maafin kami yang tidak sar meninggalkanmu di
jalan.
Mereka
berempat kembali ke penginapan, berharap Deva ada di sana.
Disisi lain Handphone
Deva berbunyi, namun ternyata bukan Deva yang ingin mengangkatnya tetapi
seorang pria bertopi dan berkacamata yang melihat handphone Deva.
“Ya Ampun..
sepertinya Hp ku tertukar dengan perempuan tadi”
Pria tersebut
melihat ada sms di HP Deva dari my best friend fahrani
“Dev.. kamu
dimana? Apa sudah di penginapan?.. tolong balas pesannya yah, please jangan
marah.. maafin kami yang tidak sar meninggalkanmu di jalan.”
“Sepertinya
dia dari Indonesia. Aku harus mengembalikan handphone ini” kata pria tersebut
di dalam hatinya.
“Aku baru
sadar ternyata wallpapernya kenapa wajahku yah?, dari mana perempuan tadi dapat
foto aku?” pria tersebut senyum-senyum sendiri
Sesampainya di
penginapan, mereka berempat bertemu dengan Deva di Lobby
“Alhamdulillah..akhirnya
ketemu juga sama kamu dev..”
“hei
kalian!... dari mana saja, keasyikan sama pasangan masing-masing, aku yang
sendirian kalian tinggal..
“maaf maaf
banget kita engga bakal ngulangin lagi.. pokoknya kita habiskan seminggu ini
dengan bersenang-senang”..
“Dev, tadi aku
telpon kok engga diangkat, sms juga engga dibalas”
“masa sih
fah?.. engga ada tuh, coba aku lihat dulu yah..”
“Oh my god, ya
Ampun...!”
“kenapa Dev?”
“Sepertinya HP
ku tertukar saat tadi jatuh bertabrakan dengan seorang pria di jalan”
“Aduh gymna
dong?”
0 komentar:
Posting Komentar