Kamis, 07 November 2013

Orang Tua Ku Inspirasi Ku

  No comments    
Saya bangga terhadap kedua orang tua saya baik Ibu dan Ayah saya. Dari kecil ayah selalu bekerja keras dan sabar, sewaktu ayah saya masih kecil, pada saat usianya sekitar 10 tahun, ayah menjadi yatim karena kakek saya meninggal 3 hari setelah turun dari kapal, kakek saya merupakan Pelaut dan bekerja di sebuah kapal Belanda Kapal Orange milik Ratu Yuhelmina. Saat masih ada kakek, kehidupan ayah beserta ke tiga adiknya sangatlah berkecukupan tetapi semenjak kakek meninggal kehidupan ayah sangat berubah drastis. Ayah harus bersekolah sambil bekerja mencari uang karena kebutuhan ayah dan ketiga adiknya belum tentu cukup jika hanya mengandalkan nenek yang menjadi tukang cuci juga mengurus ketiga adiknya yang masih kecil. Ayah dan paman saya (adik ayah yang kedua) setiap pulang sekolah bekerja menjual telur asin walaupun begitu tidak pernah ada rasa mengeluh, ayah sangat beruntung ayah tidak perlu mengeluarkan sedikit pun uang untuk dia bersekolah karena mendapatkan kebebasan biaya. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ayah ingin sekali melanjutkan ke Sanawiyah (sederajat dengan SMP) tetapi terbentur dengan biaya, tetapi ayah tetap bekerja keras untuk mencari biaya agar ayah bisa bersekolah, suatu hari saudara kakek yang sangat berkecukupan datang kerumah ayah dan melihat kondisi ayah sekeluarga, akhirnya Beliau memutuskan untuk membawa ayah untuk tinggal dirumahnya dan menyekolahkan ayah, setelah ayah tinggal di rumah Kakek (panggilan saya terhadap saudara dari kakek), kakek sangatlah bangga atas ketekunan ayah karena selain sekolah ayah masih membantu pekerjaan rumah seperti menyapu,mengepel, dan mencuci piring. Setelah ayah beranjak dewasa ayah mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang ayah dapat selalu dia tabung untuk biaya pernikahan dengan ibu karena ayah tidak ingin merepotkan keluarga dari kakek.
Ibu saya dari kecil hidup mandiri, karena dari kecil kakek dan nenek telah berpisah, ibu dan adik laki-laki satu-satunya tinggal di rumah pamannya ibu, setiap pulang sekolah ibu sering berjualan es lilin di stasiun kereta api hanya untuk mencari biaya untuk sekolah, ibu juga sering berjualan jambu air yang sering dititipkan oleh pemilik kebun jambu air, uang yang ibu terima ibu kumpulkan untuk biaya ke Jakarta. Sewaktu ibu lulus dari SD ibu memutuskan ke Jakarta, setelah di Jakarta Ibu menemui saudaranya untuk bisa tinggal di sana sampai ia mendapat pekerjaan, Ibu saya tidak pernah diam,  ide-ide yang ia dapat untuk mencari uang selalu ia coba, sampai ibu menikah dengan ayah dan melahirkan ku, bidan yang membantu persalinan ibu memberikan modal untuk ibu dan ayah untuk membuka usaha. Dari menjual tas hingga pakaian Ibu dan ayah pernah mencobanya.
Itulah sebabnya mereka berdua adalah inspirasi dalam hidup saya. Kerja keras, kesabaran, ketekunan, mandiri dan mencoba hal-hal baru juga yang lebih utama selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam keadaan apapun Mereka berdualah juga nenek saya yang mengajarkan semuanya kepada saya.

0 komentar:

Posting Komentar